Pages

Topologi Jaringan (Jardas)

Kamis, 12 November 2015



Topologi Jaringan

1.    Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan
       perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
       jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan
       mempengaruhi kecepatan komunikasi.
Jenis-jenis topologi     :
            1. Topologi BUS
2. Topologi Star
3. Topologi Ring
4. Topologi Mesh
5. Topologi Extended Star
6. Topologi Hiera rchical

Karakteristik Topologi BUS
• Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua
ujung kabel ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi
• Sangat ekonomis dalam biaya.
• Paketpaket data saling bersimpangan pada suatu kabel
• Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap
ethernet card.
            • Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka
            jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa
            berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi BUS
            • Topologi yang sederhana
            • Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputerkomputer atau
peralatanperalatan yang lain
            • Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
• Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.







Kerugian Topologi BUS
            • Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
            • Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah
sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk
dapat diterima dengan benar.
• Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
• Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
Pada topologi bus 2 ujung jaringan harus diakhiri dgn sebuah terminator. Barel
connector dpt digunakan ukt memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu
saluran kabel yg menggunakan kabel BNC. Komputer yg ingin terhubung ke
jaringan dpt mengkaitkan dirinya dgn men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah & maksimal terdiri atas 5-7
komputer. Kesulitan yg sering dihadapi adl kemungkinan terjadinya tabrakan data
karena mekanisme jaringan relatif sederhana & jika salah satu node putus maka
akan mengganggu kinerja & trafik seluruh jaringan.

Topologi STAR          :
Pada topologi star tidak langsung terhubung satu sama lain, tetapi melalui
perangkat pusat pengendali (central controller) yang biasa disebut dengan HUB.
Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas.Jika satu
komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut
dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer
tujuan.
Karakteristik Topologi STAR
• Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
• Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di
broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai
hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
• Sangat mudah dikembangkan
• Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus,
maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi
down pada jaringan keseluruhan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

  
Keuntungan Topologi STAR
• Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan
yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang
sedang berlangsung.
• Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka
computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
• Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama
dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kerugian Topologi STAR
• Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami
kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
• Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke
satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada
topologi jaringan yang lain.
• Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
• Lalu lintas data yang padat dapat


Topologi Ring hanya menghubungkan secara langsung dua perangkat
dalam jaringan (lihat gambar).
Seperti terlihat pada gambar, dengan bentuk topologi yang menyerupai
cincin (ring) ini maka sinyal data akan bergerak searah dari satu perangkat ke
perangkat lainnya sampai pada akhirnya berhenti di perangkat tujuan. Dengan
kata lain, untuk mencapai perangkat D maka sinyal yang dikirimkan dari
perangkat A harus melalui perangkat B dan C.
Permasalahannya adalah sinyal akan semakin melemah apabila jarak yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan semakin jauh. Karenanya untuk
mengatasi lemahnya sinyal data karena kemungkinan menempuh jarak di luar
batasan yang dibolehkan, maka setiap perangkat pada topologi ini dilengkapi
dengan sebuah repeater. Dengan adanya Repeater, maka sinyal data yang
melalui sebuah perangkat akan langsung diperkuat kembali sehingga dapat
'berjalan' terus ke perangkat lainnya, demikian seterusnya sampai pada akhirnya
sinyal data tersebut tiba di perangkat tujuan.
• Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
• Paketpaket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)
sehingga collision dapat dihindarkan.
• Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node
rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

Keuntungan Topologi RING
• Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
• Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan
dari server.
• Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak
kekiri atau kekanan.
• Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kerugian Topologi RING
• Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan
mempengaruhi keseluruhan jaringan.
• Menambah atau mengurangi computer akan mengacaukan jaringan.
• Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Topologi MESH

Komponen Pembentuk Utama Topologi Jaringan Mesh

 Komponen utama yang biasanya dipakai dalam topologi jaringan mesh ini
adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua
sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang
bermacam pada level sinyal SDH.
Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna membentuk suatu jaringan topologi
mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral).
Tingkat kesulitan yang terdapat pada topologi jaringan mesh ini sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Jadi dapat kita ketahui
bahwa disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Ciri-ciri dari topologi jaringan mesh
 1. Konsep Internet
 2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client dan server
 3. Peer to peer
 4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat
  masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
 5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
 6. Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran
  diameter menjadi 2 ( n/s ).
 7. Topologi Mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang
  berorientasi matriks.



Karakteristik Topologi MESH
• Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatanperalatan
yang ada.
• Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung
satu sama lain.
• jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat
sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang
terhubung.
Keuntungan Topologi MESH
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang
            berlebih.
            • Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian Topologi MESH
            • Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat
            jumlah komputer dan peralatanperalatan yang terhubung semakin meningkat
            jumlahnya.
            • Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

Topologi Extented Star

            Merupakan topologi yang sama dengan topologi star. Tetapi dalam extended
star, memiliki satu atau lebih repeater dalam satu node pusat dan jangkauannya
lebih panjang dibandingkan topologi star.
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star
dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
            1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub
             node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node
             ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
            2. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung
             yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.

Topologi Hierarchy

             Topologi hierarchy atau tree ini mempunyai susunan jaringan yang bisa dibilang
hampir mirip dengan pohon yang bercabang.Topologi ini juga sebenarnya “versi
luas” topologi star.Pada topologi ini setiap node memiliki tingkat masing –
masing.Node yang memiliki tingkat tinggi diletakkan di atas sedangkan untuk
yang memiliki tingkat rendah diletakkan di bawah.Dalam topologi ini sebuah node
bisa mempunyai cabang layaknya pohon yang memiliki cabang yang mempunyai
cabang lagi.
            Data yang dikirim oleh node tertentu harus melewati node pusat (node pusat
cabang) untuk sampai pada tujuan. Jadi pada suatu kesempatan, jika node pusat
tersebut rusak, maka node tertentu akan kesulitan untuk mengirim data ke node
yang letaknya lebih jauh.
Kelebihan
            1. Topologi ini mudah dimanajemen karena adanya pusat node dalam tingkatan
            masing – masing.
            2. Dapat menjangkau jarak yang jauh dengan adanya sifat repeater yang dimiliki
            hub.
Kekurangan
            1. Jika ada node yang rusak, maka node yang berada di bawahnya akan susah
            untuk mengirim node yang jauh atau tetangganya.
            2. Harus memikirkan secara matang dalam mendesainnya. Karena kabel yang
            dibutuhkan banyak untuk membuat topologi ini.
            3. Sering terjadinya collision.

Subscribe your email address now to get the latest articles from us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. DOOL.
Design by Herdiansyah Hamzah - Distributed By Blogger Templates
Creative Commons License